ICMINEWS-Setiap perusahaan, baik swasta maupun milik negara wajib menunaikan tanggung jawabnya di bidang sosial, atau lebih populer dengan istilah tanggung jawab sosial. Begitu juga dengan Perusahaan milik PLN yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lontar. PLTU Lontar berdiri sejak 2007 hingga kini dan sudah beroperasi. Selama kurun waktu itu, kegiatan sosial yang bersumber dari dana Corporate Social Responsibility (CSR) PLTU ini belum dirasakan manfaatnya bagi masyarakat.
Menurut seorang warga Desa Lontar, Hanafi menyebutkan bantuan bidang sosial yang selama ini dikeluarkan PLTU cuma yang bersifat konsumtif. Misalnya memberi daging qurban pada saat Idul Adha. Kegiatan sosial semacam itu tidaklah berdampak pada kebermanfaatan di lingkungan masyarakat. "Ya paling ngasih sapi untuk warga desa lontar buat qurban," kata Hanafi.
Ketua ICMI Orda Kabupaten Tangerang, Maksis Sakhabi merespon kegiatan sosial yang selama ini dilakukan oleh PLTU Lontar. Menurutnya, aktivitas sosial yang selama ini dilakukan PLTU Lontar tidaklah sebanding dengan aktivitas perusahaannya. "Kalau cuma bagi-bagi daging pada saat Idul Qurban tidak dikatakan sedang menunaikan tanggung jawab sosialnya, ibadah juga saya yakin tidak. Yang berqurban siapa? PLTU? hukumnya ada tidak?," terang Maksis.
Ia melanjutkan, bahwa tanggung jawab sosial perusahaan itu harus dapat memberikan edukasi bagi warga sekitar lingkungannya. Ia pun berharap PLTU Lontar bisa bergandengan dengan organisasi kemasyarakatan dalam mengelola CSR. "kita kan punya Undang-undang perusahaan, perda CSR dan sebagainya. Itu sudah kewajiban perusahaan dan publik bisa menggugatnya jika ditemukan ketidaksesuaian pelaksanaan CSR," lanjut Maksis.
Maksis juga berpendapat bahwa dalam merumuskan kegiatan sosial itu harus berdasarkan kebutuhan masyarakat bukan keinginan masyarakat. Ia mencontohkan kegiatan pelatihan keterampilan bagi industri rumahan, pelatihan advokasi dan juga pada pemberdayaan lembaga pendidikan. "Di lontar dan sekitarnya itu banyak sekali lembaga pendidikan. Kumpulkan mereka ajak diskusi berikan program bukan uang,"kata Maksis.
Hal senada juga disampaikan ketua ICMI Orsat Kec. Mekar Baru, Mukdari. Ia menilai bahwa kegiatan CSR PLTU Lontar tidak tepat sasaran. Menurutnya, PLTU Lontar harus mengajak elemen organisasi masyarakat untuk melaksanakan kegiatan CSR. "CSR itu milik publik, pelaksanaannya harus transparan. Berikan kegiatan yang bersifat pemberdayaan bukan yang konsumtif,"tutur Mukdari yang juga seorang pengusaha di Mekar Baru.