ICMINEWS, TANGERANG - Berbicara persatuan dan kesatuan masyarakat Indonesia saat ini dihadapkan pada afiliasi pilihan politik. Betapa tidak, satu golongan tertentu bisa terpecah menjadi berkeping-keping lantaran beda pilihan politik. Pengalaman ini bisa dilihat dari perhelatan Pilkada di DKI Jakarta, dimana setiap orang senantiasa bicara agama, suku, ras dan politik di setiap perbincangannya. Hal itu bisa berdampak pada konflik horizontal di tengah masyarakat yang majemuk ini. Pendapat ini dikemukakan Ketua ICMI Orda Kabupaten Tangerang, Maksis Sakhabi pada acara diskusi bulanan bertajuk Menjaga NKRI Merawat Islam Indonesia.
Maksis Sakhabi menekankan betapa pentingnya nilai persatuan dalam setiap kehidupan manusia. Menurutnya, tidak akan pernah terdapat sebuah negara atau bahkan kampung kecil tanpa ada persatuan. "Nilai persatuan itu sifatnya fundamental. Ia mampu menghilangkan ego kesukuan, ras dan golongan, penting sekali sebagai masyarakat majemuk kita memahami dan mengamalkan nilai persatuan,"Terang Maksis.
Menurutnya, nilai persatuan bangsa Indonesia saat ini tengah dalam kondisi yang mengancam. Hal ini dikarenakan suhu politik di DKI Jakarta yang dapat menyebar ke seantero negeri. "Tak hanya itu, DKI ini bisa membangunkan orang tidur menjadi garang seperti harimau karena urusan Pilkada," paparnya.
Maksis berharap bahwa setiap orang hendaknya memahami nilai persatuan sebagai rasa yang membangkitkan semangat ke-Indonesia-an. Lebih jauh dirinya memaparkan, bahwa nilai persatuan terdapat dalam kitab suci. "persatuan ini termaktub dalam kitab suci agama di Indonesia, mulai dari ummat Katolik, Protestan, Hindu, Budha, Konghucu, apalagi Islam, semua menyeru persatuan,"Tegas Maksis. /pik