Ketua ICMI Orda Kabupaten
Tangerag, H. Maksis Sakhabi menilai bahwa lingkungan hidup merupakan sebuah ekosistem
kehidupan yang harus dikelola oleh steiap individu, terlebih dalam skala
daerah, pemerintah berkewajiban mengurus lingkungan. H. Maksis Sakhabi
mencontohkan persoalan pengelolaan sampah di Kabupaten Tangerang yang masih
belum terpecahkan hingga saat ini. Ia menilai persoalan sampah kerap memberi
kesan buruk kepada warga atas perilaku yang jauh dari nilai akhlak ke-Islaman
dan ke-Indonesian lantaran masih terjadinya sampah berserakan di sisi-sisi
jalan protokol bahkan sisi jalan permukiman menumpuk dimana-mana.
“persoalan sampah ini cerminan
kita (sebagai warga) berakhlak atau tidak, jangan menganggap sepele karena
berdampak luas,” kata H. Maksis dalam sambutannya.
Lebih lanjut ia menilai
Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang belum maksimal menangani permasalahan
sampah. Maka dari itu, ICMI mengusulkan kepada pemerintah untuk dibangun tempat-tempat
pembuangan sampah sementara di setiap desa dan kelurahan. Sehingga tidak
terjadi pembuangan sampah sementara di sisi-sisi jalan raya.
Seperti di ketahui, masih nampak tumpukan
sampah di Jalan Raya-Serang-Jakarta di wilayah Pasar Cikupa yang notabene jalan
nasional, juga terlihat di jalan-jalan kecamatan lainnya, jalan Kronjo, Mauk,
Sepatan, dan lain-lain.
Kemudian, isu lainnya adalah
persoalan aksi tawuran pelajar yang marak terjadi belakangan ini. ICMI akan
mengadakan pembinaan dan pelatihan pelajar menengah atas untuk diberikan
pemahaman, wawasan dan doktrin akhlak yang baik agar dapat meredam aksi-aksi
tawuran pelajar di Kabupaten Tangerang.
“akan diadakan pelatihan
kepemimpinan pelajar dan kita akan mengarahkan pada kegiatan-kegiatan positif
sehingga mereka tidak memiliki waktu kosong yang cenderung digunakan nongkrong
dengan teman-temannya,” Kata Tosim, Sekjen ICMI Orda Kabupaten Tangerang.
Sementara itu, Ketua ICMI Orwil
Banten, Dr. H. Rizqullah Thahuri, MBA menjelaskan dalam paparannya bahwa ICMI
harus ada di tengah-tengah persoalan ummat dan bangsa. Menurutnya, saat ini Bangsa
Indonesia sedang mengalami Krisi akhlak, dimana setiap individu saling
mencurigai dan saling ingin menang sendiri.
“urusan sampah dimana-mana itu
berawal dari akhlak yang kurang baik, tawuran pelajar dimulai dari miskinnya
akhak, dan seterusnya,” kata Rizqullah.
Menurutnya, ICMI Banten memiliki
program berkeliling ke daerah-daerah. Sehingga pihaknya akan menemukan
permasalahan apa yang terjadi dan ICMI harus ikut serta dalam penyelesaiannya.
“di Pontang, saya berjalan kesana,
ada sungai yang penuh dengan sampah dimana-mana, ini persoalan miskin akhlak,”
kata Rizqullah yang juga seorang ahli ekonomi syariah.