Kabar menggembirakan bagi rakyat Banten beberapa waktu
lalu yaitu tentang gelar Juara Umum yang diraih kontingen Provinsi Banten dalam
Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) Tingkat Nasional Tahun 2016 yang
diselenggarakan di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Sebuah prestasi gemilang yang
ditunjukkan para peserta yang mewakili Provinsi Banten di ajang bergengsi
tingkat nasional itu. Piala bergilir pun jatuh di tangan Banten. Rakyat Banten
suka cita merayakan kemenangan MTQN tersebut dengan menggelar kirab MTQ yang
diselenggarakan Pemprov Banten.
Spirit kemenangan MTQN Lombok 2016 ini memiliki arti
tersendiri bagi Provinsi Banten yang sudah bertahun-tahun selalu menjadi
runner-up. Posisi runner-up memang sebagai posisi yang cukup terhormat karena
ia adalah juara ke-2. Muncul sebuah keyakinan dalam diri Provinsi Banten untuk
menargetkan menjadi juara umum pada MTQN di Lombok tahun 2016 ini. Wal hasil,
berkat doa seluruh lapisan masyarakat, Banten menggapai sukses menjadi juara
umum.
Di sini, penulis ingin menguraikan arti kemenangan
dalam spirit membangkitkan Iman dan Takwa. Provinsi Banten memang lekat sekali
dengan kata Iman dan Takwa. Jelas karena kedua kata itu sebagai bagian dari
simbol Provinsi Banten yang tertera dalam lambang Pemprov Banten. kemenangan
Provinsi Banten dalam MTQN di NTB merupakan kebangkitan semangat keimanan dan
ketakwaan masyarakat Banten. Tak hanya bernilai pada sebuah seremonial saja,
tetapi lebih dari itu yakni ghiroh (semangat) untuk melaksanakan nilai0nilai
AlQuran kembali tumbuh menyemangati jiwa.
Iman dan Takwa adalah dua nilai ke-Islaman yang
memiliki makna dalam setiap sanubari orang Islam. Pertama, Iman sebagai
pengokoh jiwa, yaitu sikap spiritual yang mampu membangkitkan raga untuk meraih
derajat akhirat, yaitu ketakwaan terhadap Allah SWT. Imam Al-Ghazali dalam
kitabnya Ihya Ulumuddin, menyebutkan bahwa nilai spiritual yang terkandung
dalam sanubari manusia adalah kekuatan besar bagi jiwa dan raga. Jiwa dan raga
akan terangkat dan tergerak ketika spiritual bangkit. Dalam konteks spirit
ketakwaan yang timbul melalui kebahagiaan bathin akan kemenangan MTQN ini, jiwa
dan raga kita sejatinya mulai bergerak untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan
yang biasa tumbuh melalui nafsu setiap manusia.
Kedudukan ke-Imanan dan ketakwaan dalam bathin manusia
berada diantara nafsu dan akal. Manusia secara lahir diperlihatkan
kelakuan-kelakuan yang berorientasi terhadap nafsu namun secara bathin
berorientasi secara akal. Akal dan nafsu selalu terjadi dialog untuk kemudian
melahirkan sebuah keimanan dan ketakwaan. Maka dari itu, buatlah dialog akal
dan nafsu secara bijak, tempatkan hati kita sebagai pelengkap dialog diantara
keduanya.
Kemudian yang kedua, spirit ketakwaan merupakan
dorongan untuk berbuat kebaikan. Orang-orang bertakwa selalu menebar kebaikan
kepada siapapun, termasuk kepada makhluk selain manusia, misalnya hewan,
tumbuhan dan lain-lain. Karena dalam prinsip ketakwaan, segala aktivitas
manusia disandarkan kepada niat untuk beribadah. Maka dari itu, ketakwaan
sebagai sumber kebaikan yang utama. Dengan nilai takwa kita terhadap Allah SWT,
tndakan-tindakan kita akan menjadi kebaikan dan amal shalih bagi sesama. Jika
keimanan dan ketakwaan bertumpu pada diri kita, maka kita akan menjadi pribadi
yang shalih dan shalihah. Begitu beruntungnya kita sebagai masyarakat Banten
yang turut didorong oleh prestasi di bidang keagamaan Islam yakni kemenangan
MTQN di NTB tahun 2016 ini sebagai upaya mendorong lahir dan bathin kita untuk
bergerak menjadi pribadi yang shalih dan selalu menebar kebaikan diantara
sesama manusia dan makhluk Allah.
Dengan demikian,
hendaknya kemenangan Provinsi Banten dalam meraih juara umum MTQ tingkat
Nasional di NTB beberapa waktu lalu dijadikan momentum kebangkitan spirit
keimanan dan ketakwaan sebagaimana Provinsi BAnten memiliki visi
mensejahterakan masyarakat Banten berlandaskan Iman dan Takwa. Ini tidaklah
main-main. Provinsi Banten begitu menginginkan masyarakatnya memiliki spirit
keimanan dan ketakwaan yang tinggi. Hal ini dibutikan dengan slogan
daerah-daerah di Banten seperti, Kota Tangerang dengan Akhlakul Karimahnya,
Kabupaten Serang dengan Serang Bertakwa, Pandeglang dengan Pandeglang Berkah,
kota Tangerang Selatan dengan Cerdas, Modern dan Religius dan seterusnya.
Semoga kita semua selalu dalam keadaan jihad meningkatkan keimanan dan
ketakwaan, amin.Oleh: Aan Mardiansyah (Alumni UNTIRTA)